Sabtu, 31 Desember 2016

Siapa yang Menciptakan “Acungan Jempol”?

Siapa yang Menciptakan “Acungan Jempol”?

Kita pasti mengetahui “acungan jempol” bukan? Acungan jempol adalah gerak isyarat dan seperti menggelengkan kepala dan gerakan isyarat tangan adalah jenis dari bahasa isyarat, bahasa non verbal. Gerakan ini sebagai Bahasa isyarat menandakan bahwa sesuatu sudah bagus atau terlihat menarik.
Beberapa gerakan isyarat dilakukan anak-anak yang masih kecil, dibawah satu tahun. Beberapa gerakan isyarat sangat membantu di dalam perjalanan, kecuali kita berada di negara yang menganggap gerakan isyarat tersebut sebagai simbol yang tidak sopan. Hal ini dapat menimbulkan masalah besar bagi kita. Bagaimana pun, acungan jempol merupakan gerak isyarat yang sangat populer. “Acungan jempol” secara umum diterima sebagai gerak isyarat yang menyatakan setuju tidak kurang dari empat ratus tahun, atau lebih lama lagi.
Gerak isyarat ini diterima karena fakta “Jempol yang berdiri tegak” berati BAIK dan “Jempol yang mengarah ke bawah” berarti TIDAK BAIK. Ini mungkin ada kaitannya dengan peribahasa : “Disinilah jempol saya”, dari bahasa Inggris kuno yang mengatakan bahwa digunakan sebagai akhir dari kontrak atau persetujuan.
Isyarat acungan jempol mungkin dihubungkan dengan pertarungan gladiator romawi kuno. Penonton akan menutup jempol mereka jika mereka ingin membiarkan gladiator yang kalah tetap hidup karena gladiator tersebut dianggap telah bertarung dengan sangat berani. Itulah apa yang dikatakan Desmond Morris dalam bukunya Body Talk. Melalui “Salah menerjemahkan atau salah kaprah”, seperti yang dikatakannya, “gerak isyarat ini secara bertahap berubah dari ‘acungan jempol yang ditutupi’ menjadi “Acungan Jempol.”

Isyarat tangan lainnya yang digunakan dengan makna yang sama adalah apa yang Morris dan rekannya yang menulis buku Gesture, sebut “lingkaran.” Gerakan ini terbentuk jika Anda menyentuhkan ujung jempol kita pada ujung jari kaki telunjuk sehingga membentuk “O” yang dalam banyak budaya diartikan sebagai “OK” (oll korrect)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar