Ayo
Dukung Kurikulum 2013!
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
berlaku dalam system pendidikan Indonesia. Kurikulum yang diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20 tahun 2003).
Tujuan
dan alasan utama pengembangan kurikulum 2013 oleh pemerintah adalah sebagai
berikut : Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berkomunikasi,
menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berfikir kritis dan jernih,
menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan, menciptakan lulusan yang mampu menjadi warga negara yang
bertanggung jawab, menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda, menciptakan lulusan yang memiliki
kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, menciptakan lulusan yang
memiliki minat luas dalam kehidupan, menciptakan lulusan yang memiliki kesiapan
untuk bekerja, menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan yang sesuai dengan
minat/bakatnya, menciptakan lulusan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap
lingkungan
Menurut
pendapat saya saat pemerintah menetapkan kurikulum 2013 sebagai system
pendidikan saat ini, pasti pemerintah memiliki tujuan yang baik, seperti yang
dijabarkan diatas tentang tujuan diterapkannya kurikulum 2013 ini. Tidak ada
satupun tujuan yang tidak baik, semua bertujuan baik demi masa depan anak
Indonesia yang lebih maju. Banyak pro dan konta saat diterapkannya kurikulum
2013 ini, namun pemerintah yakin dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini, lebih
baik dari kurikulum sebelumnya.
Dalam
pelaksaaannya kurikulum 2013 ini juga harus mendapat dukungan dari semua pihak.
Dari pihak kepala sekolah, guru, peserta didik, fasilitas dan sumber belajar,
lingkungan, orangtua, maupun masyarakat. Kurikulum ini tidak dapat berjalan
dengan baik apabila semua pihak tidak mendukung. Contohnya apabila kepala
sekolah sudah mendukung penuh kepada peraturan baru ini, namun guru yang
mengajar kurang setuju dengan kurikulum ini. Sedangkan dalam kurikulum ini guru
diharuskan kreatif, maka proses pembelajaran pun tidak akan mencapai pada
targetnya. Maka dari itu semua pihak harus mendukung keberlangsungan kurikulum
2013 ini. Maka pada pembahasan kali ini akan saya diuraikan betapa pentingnya
dukungan dari beberapa pihak demi suksesnya kelangsungan kurikulum 2013, yaitu:
1. Sosialisasi
Terhadap Kurikulum 2013
Sosialisasi dalam
implementasi kurikulum 2013 sangat penting dilakukan agar semua pihak yang
terlibat dalam keberlangsungan kurikulum ini. Sosialisasi ini bisa dilakukan
oleh jajaran pendidikan di pemerintah pusat maupun daerah. Kepala sekolah juga
dapat melakukan sosialisasi ini dengan catatan kepala sekolah tersebut sudah
mengenal dan memahami kurikulum 2013 ini. Ada baiknya sosialisasi ini
dihadirkan olah semua pihak seperti komite sekolah, guru bahkan kalau
memungkinakan seluruh orang tua murid agar mendapat masukan dan dukungan
terhadap kurikulum 2013.
Menurut saya
sosialisasi ini sangat-sangat penting. Karena sosialisasi ini adalah pondasi
awal untuk selanjutnya dilaksanakan kepada para pengajar dan semua pihak.
Sosialisasi harus dilakukan secara matang agar dapat dipahami dan diterapkan
secara optimal. Sosialisasi ini dilakukan agar semua pihak mengerti dan
memahami kurikulum 2013 dan dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi
masing-masing sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap perubahan
kurikulum yang berlaku.
2. Dukungan
Kepala Sekolah
Kepala sekolah
adalah pemimpin disuatu sekolah, dukungan kepala sekolah menjadi sangat penting
karena kepemimpinan kepala sekolah menjadi kunci sukses yang menentukan
implementasi kurikulum 2013. Dalam mensukseskan implementasi kurikulum 2013
diperlukan kepala sekolah yang mandiri, demokratis, dapat menggambil keputusan
dan professional.
Dalam dukungannya
kepala sekolah harus berusaha melengkapi sarana, prasarana, dan sumber belajar
agar dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan proses pembelajaran
kurikulum 2013. Karena kurikulum 2013 menuntut guru untuk kreatif maka sarana,
prasarana menjadi penting untuk disediakan. Tidak hanya memberikan fasilitas
namun kepala sekolah juga harus memberikan dukungan, nasihat kepada seluruh
warga sekolah. Misalnya pada setiap upacara bendera atau pertemuan kepala
sekolah memberikan nasihat dan motivasi agar mengetahui tugasnya masing-masing.
Kepala
sekolah juga seharusnya memiliki pengetahuan yang lebih mendalam terhadap
kurikulum 2013. Setelah kepala sekolah memiliki pengetahuan lebih, kepala
sekolah agar dapat melakukan sosialisasi terhadap semua warga sekolah. Namun
apabila kepala sekolah belum menguasi tentangb kurikulum 2013 lebih baik kepala
sekolah menghimbau agar pada warga sekolah untuk mengikuti sosialisasi yang
diadakan pemerintah.
Peraanan
yang paling mendasar sebagai wujud dukungan kepala sekolah adalah diadakannya
pengawasaan atau monitoring saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain
mendasar ini menjadi penting agar kepala sekolah mengatahui dan memastikan
bahwa semua guru melakukan tugasnya sesuai dengan kurikulum 2013.
3. Dukungan
Para Guru
Dari tahun ketahun
yang saya rasakan dukungan guru sangat berpengaruh. Walaupun ada perbedaan
pengaruh guru dalam kurikulum satuan tingkat pendidikan dan kurikulum 2013.
Apabila dalam kurikulum satuan tingkat pendidikan guru sebagai sumber belajar,
yang artimya semua berpacu pada guru. Sedangkan dalam kurikulum 2013 guru
sebagai fasilitator, yaitu semua tidak tergantung pada guru. Guru hanya menjadi
fasilitator peserta didik.
Dukungan dari guru
dapat berupa banyak hal. Seperti membuat suasana belajar yang menyenangkan,
penuh semangat, berani mengungkapkan pendapat secara terbuka dsb. Tidak semua
guru dapat melakukan hal tersebut. Membutuhkan metode dan strategi yang tepat
agar proses pembelajaran tersebut tercapai. Seorang guru harus memfikirkan
metode yang tepat bagi materi pembelajaran yang akan disampaikan agar tidak
membosankan dan peserta didik cepat mengerti. Contohnya saat pelajaran IPA
(Ilmu Pengetahuan Alam) guru dapat melakukan metode demonstrasi. Metode ini
sangat mudah diingat. Anak belajar dengan langsung melihat dan terlibat
langsung didalamnya. Dapat juga dilakukan metode karya wisata atau studytour
agar peserta didik melihat langsung materi yang mereka pelajari.
Guru membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ini juga termaksud bentuk dukungkan
guru, saat guru sudah membuat rencana pembelajaran berarti guru tersebut telah
siap mengajarkan kepada muridnya. RPP memang tidak mudah dibuat namun guru yang
professional pasti membuat RPP sebelum mengajarkan kepada muridnya. Hal ini
bertujuan agar memudahkan proses pembelajaran kurikulum 2013.
Dalam kurikulum
2013 mengembangkan dua mudus proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung
adalah proses pendidikan dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan,
kemempuan berfikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan
pembelajaran. Disinilah kenapa RPP diperlukan? Agar stategi berjalan lancar.
Maka dari itu guru harus mengetahui tentang stategi ini. Strategi pembelajaran
tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung, tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Dalam pembelajaran
tidak langsung guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung dan
sumber personal.
Guru mengembangkan
inovasi yang bervariasi. Hal ini bertujuan sama seperti sebelumnya, agar
pembelajaran tidak membosankan. Inovasi ini sesuai dengan perkembangan zaman
agar mudah dipahami perserta didik. Guru yang kreatif dan inovatif dapat
mengembangkan ide-ide baru pada perserta didik dan dapat menafsirkan isi
kurikulum dengan menggunakan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pelajaran
yang kreatif dan inovatif. Guru harus memberikan pembelajaran yang berbeda
dengan guru lainnya. Guru yang kreatif dan inovatif akan disukai oleh perserta
didik. Guru yang mengasingkan diri dari inovasi akan menjadi guru yang tidak
efektif dan tidak sesuai dengan tuntutan zaman.
Dukungan selanjutnya
yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah dengan menjadi contoh atau
teladan yang baik. Dalam kurikulum 2013 penilaian prilaku dan sikap menjadi
penting. Perserta didik terutama anak sekolah dasar memiliki sifat menirukan
orang yang lebih dewasa. Disini guru diharuskan memiliki sifat dan prilaku yang
baik agar dapat menjadi taladan bagi anak muridnya. Apabila guru tersebut tidak
memberikan contoh yang baik maka akan tidak baik pula muridnya.
Bukan hanya
perserta didik yang mengamati seorang guru, namun di lingkungan masyarakat dan
sekolah guru diamati dan dinilai. Contohnya bicara dan gaya bicara seorang guru
akan sangat dinilai, misalnya guru tersebut berkata kasar saat marah maka suatu
saat nanti anak yang melihat dan mendengarmya akan melakukan hal tersebut saat
dia marah atau dewasa nantinya. Gaya hidup seorang guru juga diamanati.
Contohnya guru tersebut membuang sampah pada tempanya. Dia terbiasa melakukan
hal tersebut, saat anak yang melihat kebiasaan prilaku yang baik itu maka anak
tersebut akan mengikuti perbuatan tersebut. Disinilah kita sering mendengar
ungkapan “guru harus bisa digugu dan
ditiru” makna ungkapan tersebut adalah guru harus bisa dipercaya serta pola
hidupnya harus bisa dicontoh dan diteladani.
4. Fasilitas
dan Sumber Belajar yang Mendukung
Tidak dapat
dipungkiri bahwa fasilitas dan sumber belajar yang memadai dapat mempermudah
proses pembelajaran. Fasilitas seperti perpustakaan, labolatorium dan pada
sumber belajar seperti buku yang memadai karena buku sendiri menjadi sumber belajar.
Walaupun memang sekarang zaman modern dan lebih mudah menggunakan akses
internet namun buku juga harus tetap ada karena untuk anak sekolah dasar belum
tentu semua mempunyai alat komunikasi untu mengakses ke internet terutama bagi
ekonomi menengah kebawah.
Fasilitas yang
dimaksud bisa berupa media, media itu sendiri memiliki jenisnya. Pertama media
auditif yaitu media yang mengandalkan kemempuan suara saja. Fasilitas yang
harus disiapkan berupa radio atau cassette recorder. Media kedua, media visual
yaitu hanya mengandalkan indra pengelihatan. Fasilitas yang harus disiapkan
bisa berupa in focus. Media ketiga, media audio visual yaitu mempunyai unsur
suara dan gambar. Ini juga dapat disediakan in focus oleh sekolah.
Secara umum
fasilitas dan sumber belajar terdiri dari dua kelompok besar, yakni fasilitas
dan sumber belajar yang direncanakan (by design) dan yang dimanfaatkan (by
utilization). Menurut pendapat saya maksud dari fasilitas dan sumber belajar
yang direncanakan (by design) adalah fasilitas yang memang dirancang untuk
mempermudah anak dalam memahami pelajaran. Contohnya sekolah mengadakan
studytour ke museum atau kekebun binatang. Anak yang kemuseum dapat melihat
patung-patung dan melihat peninggalan bersejarah ini memenuhi mata pelajaran
IPS. Sangat memudahkan anak mengingat, serta merasakan langsung materi yang
telah mereka pelajari.
Sedangkan
fasilitas dan sumber belajar yang di manfaatkan (by utilization) adalah
fasilitas dan sarana belajar yang terdapat disekolah tersebut. Contohnya adanya
infocus dalam kelas ini memudahkan guru dalam proses pembelajaran jadi guru
tersebut dapat menampilkan video atau power point dengan berbagai inovasi.
Artinya memanfaatkan fasilitas yang telah ada. Atau sumber belajar dengan
adanya buku anak-anak dapat dengam mudah meminjam ke perpustakan sekolahnya.
Dalam kurikulum
2013 anak dituntut untuk aktif. Maka dari itu fasilitas dan sumber belajar
sangat mendukung dan memudahkan proses pembelajaran agar anak lebih aktif dan
kreatif. Fasilitas dan sumber belajar yang dapat disiapkan baik oleh sekolah
itu sendiri maupun dari pemerintah. Apabila fasilitas dan sumber belajar tidak
memadai maka akan terjadi ketidaksinambungan dengan pelajaran. Mungkin anak
akan paham sebagai materi saja namun dalam praktiknya belum tentu anak tersebut
mengerti apa yang telah mereka pelajari.
5. Dukungan
Orangtua
Orang
tua juga sebagai pengajar, namun diranah yang berbeda yaitu pendidikan
keluarga.
Anak dibesarkan dididik dan dirawat
sejak kecil oleh orangtuanya. Sampai masuk kesekolah orang tua tidak dapat
melepaskan pendidikannya. Makannya pada saat hari guru alangkah lebih baiknya
kita memberikan tanda terimakasih juga terhadap orang tua kita karena guru
sesungguhnya adalah orang tua kita sendiri. Anak akan terus tergantung dengan
orang tuanya. Maka dari itu dukungan orang tua juga penting untuk mewujudkan
implementasi kurikulum 2013.
Dukungan
yang dapat diberikan oleh orang tua sangat beragam. Dukungan yang paling mudah
adalah memotivasi. Banyak orang tua yang sudah tidak mengarti pelajaran
anaknya, mereka tidak dapat membantu. Maka dari itu saya berpendapat bahwa
memotivasi anak menjadi sebuah dukungan yang paling mudah dilakukan. Namun
tidak semua orang tua melakukannya.
Motivasi
orang tua yang sering terjadi adalah menasehati dan mengingatkan. Contohnya ibu
Dewi mengingatkan anaknya Sukma untuk tidak lupa mengerjakan tugas artikel yang
diberikan gurunya atau ibu Dewi menasehati Sukma untuk giat belajar karena
ulangan matematika kemarin nilai Sukma tidak bagus. Sukma pun merasa termotivasi
lalu belajar pada ulangan berikutnya Sukma memiliki nilai yang lebih baik. Ini
yang saya maksud sebagai dukungan orang tua.
Bukan hanya sampai
disitu dukungan orang tua juga dapat berupa sarana prasarana dalam belajar.
Orang tua menyiapkan sarana prasarana untuk belajar seperti membeli buku dan
lain-lain. Seperti sebelumnya fasilitas ini memudahkan anak saat belajar
dirumah. Seperti lampu yang menyala dan pensil. Contohnya orang tua tidak
membayar tagihan listrik dan lampu dipadamkan, anak juga akan kesulitan dalam
melihat dan belajar. Inilah maksud sarana prasarana yang disiapkan orang tua
demi mendukung pembelajaran dirumah.
Dukungan orangtua
lainnya juga berupa waktunya untuk mengajarkan anaknya. Mungkin hanya sekedar
menemani mengerjakan PR anak juga akan termotivasi untuk lebih giat lagi dalanm
belajar. Karena tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Apabila ada orang tua
yang sibuk, anak bisa belajar diluar sekolah seperti mengikuti LES atau
bimbingan lainnya. Pelajaran yang belum dimenegrti saat disekolah atau
pelajaran yang ingin didalami akan diajarkan kembali oleh tempat bimbingan. Ini
juga termaksud dalam dukungan orang tua artinya orangtua mengetahui kemempuan
anaknya.
Dukungan orangtua
menjadi penting dalam kurikulum 2013 yang penilaian sikap dan perbuatan juga
dinilai. Apabila anak dibiasakan dirumah yang baik seperti sholat tepat waktu
dan buang sampah pada tempatnya maka anak akan terbiasa disekolah dan penilaian
sikap dan perbuatanpun akan menjadi bagus.
6. Dukungan
Lingkungan Masyarakat
Anak-anak sifat
dasarnya adalah memperhatikan dan meniru bukan hanya orangtua atau guru yang
mereka tiru, namun teman-teman sebaya atau masyarakat disekitar lingkungannya
pun mereka perhatikan dan kemungkinan besar akan ditiru. Maka dari itu untuk
mewujudkan kurikulum 2013 dukungan lingkungan masyarakat juga diperlukan agar
terciptanya anak yang berakhlak mulia serta berkelakuan baik.
Banyak sekali
orang dewasa melakukan kebiasaan yang mungkin menurut mereka wajar namun akan
berdampak tidak baik bagi anak-anak yang melihatnya. Saya akan memerika contoh
membuang sampah. Orang dewasa kadang duka membuang sampah seenaknya, seperti
mereka sedang bermain basket. Mereka melempar sampah kedalam tong sampah. Namun
terkadang sampahnya tidak masuk detalan tong sampah dan mereka hanya berkata
“yah” tanpa bangun dari tempat duduk mereka dan tidak mengambil sampah yang
tidak masuk tersebut kedalam tempat sampah. Anak yang melihat hal tersebut akan
melakukannnya, melempar sampah seperti melempar bola basket dan membiarkannya
bila bola tersebut tidak masuk ke tempat sampah. Mungkin disini anak hanya
seperti bermain saja membuang sampah itu. Namun kita selaku orang dewasa
harusnya mengerti contoh diatas itu termaksud membuang sampah tidak pada
tempatnya. Bagaimana apabila sampah itu terbang oalh angina dsb.
Mungkin orang tua
sudah mengajarkan yang terbaik kepada anaknya sejak kecil namun lingkungan
masyarakat juga berpengaruh. Anak-anak sangat suka bermain dengan
teman-temannya. Disini dukungan yang lingkungan masyarakat dapat berikan
seperti mengingatkan anak-anak tersebut untuk pulang apabila sudah waktunya
belajar. Untuk sekedar mengingatkan saja. Dukungan dari lingkungan masyarakat
juga bisa dengan pola Bahasa. Anak dewasa biasa mamanggil temennya dengan
sebutan seenaknya entah itu kasar atau tidak. Dan mungkin itu hal biasa dan
dijadikan sebagi lelucon atau bercandaan. Namun seorang anak yang mendengarnya
dan melakukannya, mungkin menurut anak itu lelucon juga karena saat mendengar
kata tersebut lucu. Padahal kata yang diucapkan itu kasar dan tidak pantas
dikatakan oleh seorang anak kecil maupun orang dewasa. Maka dari itu dukungan
lingkungan masyarakat tidak kalah penting untuk membentuk sikap anak demi
mencapai tujuan dari kurikulum 2013.
Kesimpulan dari
tulisan diatas adalah bahwa semua pihak berperan penting demi mewujudkan
implementasi kurikulum 2013. Mulai dari pemerintah, kepala sekolah, guru, orang
tua, fasilitas bahkan lingkungkan masyarakat. Tidak ada yang tidak berperan
sama sekali. Mulai dari sosialisasi yang benar-benar harus diketahui oleh semua
kalangan sampai kebiasaan terkecil yang sering kita lakukan. Tidak bisa
dipungkiri kurikulum 2013 tidak lepas daro pro dan kontra. Banyak pihak yang
tidak mendukung kurikulum 2013 ini karena keterbatasan didaerah-daerah terpencil.
Namun kita harus berusaha berfikir positif terhadap program pemerintah ini.
Karena tidak bisa dipungkiri setiap program pasti memiliki tujuan yang baik.
Semoga kurikulum
2013 ini dapat berjalan dengan baik tentunya dengan dukungan semua pihak yang
terlibat didalamnya. Dengan semua tujuan baiknya yang dapat dicapai. Dan
tentunya untuk para generasi muda yang masih balajar agar lebih memahami
tantang kurikulum ini supaya pada saat terjun ke dalam masyarakat sudah
mengetahui dan paham mengenai peranan apa yang harus diberikan dalam mencapai
tujuan kurikulum 2013 ini.
Apapun
kurikulumnya saya yakin pemerintah menginginkan pendidikan yang lebih baik lagi
bagi Indonesia dengan perkembangan zaman ini. Apabila nantinya kurikulum ini
diganti lagi, mungkin itu adalah kebijakan baru dengan zaman yang makin modern.
Jadi saya rasa, tidak ada salahnya untuk mendukung kurikulum 2013 ini. Dengan
mengetahui tugas dan fungsi masing-masing semoga kurikulum 2013 ini dapat lebih
baik dari kurikulum sebelumnya dan dapat mencapai tujuan awal semenjak
diadakannya kurikulum 2013 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar