Sabtu, 31 Desember 2016

Anak Kesulitan Belajar

Anak Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar pada anak akan muncul apabila anak mengalami kesukaran dalam memahami isi buku pelajaran, membaca, berhitung (Matematika), menulis, dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Sulit belajar diduga disebabkan tidak berfungsinya system syaraf pusat atau factor-faktor psikologis. Pada kasus lain, anak-anak mengalami kesulitan belajar tidak mengalami kelainan dalam intelegensinya, karena mereka mempunyai intelegensi di atas rata-rata, namun mempunyai kesulitan dalam pelajaran tertentu. Kesulitan belajar banyak disebabkan oleh beberapa factor, yaitu tidak berfungsinya saraf, gangguan penglihatan, pendengaran, gangguan persepsi, gangguan perhatian atau maslah ingatan. Atau bisa juga kombinasi dari factor-faktor tersebut dan factor-faktor psikologis seperti rasa bosan, marah, sedih, jengkel, cemas dan lain-lain.
Apa penyebabnya? Selain itu masalah sulit belajar juga bisa disebabkan anak tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal. Misalnya tidak bisa mencatat dengan baik karena posisi duduk dikelas tidak nyaman. Ini merupakan sebab dari factor eksternal. Sedangkan factor internal penyebab sulit belajar adalah motivasi, sikap, minat, persepsi (cara berpikir ataupun berpendapat), malas belajar pada anak dan sebagainya.
Bila gangguan-gangguan tersebut tidak dapat diatasi, kemungkinan penyebabnya adalah factor khusus yaitu adanya gangguan pada proses belajar yang semakin berat bila tidak dibantu dengan pengajaran khusu, yaitu mengikuti privat pelajaran tertentu. Namun bila anak memiliki gangguan perilaku atau emosi yang menimbulkan kesulitan belajar, maka diperlukan intervensi dari ahli-ahli tertentu misal dokter anak, psikiater, psikolog, terapis dan sebagainya. Penanganan problem belajar sangat membutuhkan penanganan yang serius, hati-hati serta bijaksana, dan membutuhkan perencanaan dan bantuan serta kerjasama yang baik antara guru dengan orangtua, serta para ahli seperti dokter, paedagog, atau psikolog agar problem dapat diatasi sejak awal. Bagaimana anak tersebut dapat dikategorikan anak yang kesulitan belajar? Berikut adalah contoh anak kesulitan belajar:
1.  Kesulitan membaca, yaitu kesulitan atau ketidakmampuan mengenal huruf, anak tidak dapat menyambung suku kata, atau penglihatannya kurang baik.
2.   Kesulitan belajar menghitung (diskalkulia), yaitu kesulitan melaksanakan tugas-tugas berhitung dan gangguan yang berhubungan dengan pemahaman dan penerapan konsep-konsep matematika.
3.     Gangguan pemusatan perhatian (rentang perhatian pendek), yaitu gangguan perhatian yang mudah teralih dam mempunyau aktivitas fisik yang sangat tinggi, sehingga tidak bisa memusatkan perhatian dan sulit berkonsentrasi. Gangguan pemusatan perhatian dapat menimbulkan kelainan tingkah laku. Misalnya sulit membedakan kanan dan kiri, sulit memahami dan merespon tugas ganda, sulit memahami bentuk-bentuk geometris, dan sulit menangkap instruksi karena siswa kurang konsentrasi sehingga kurang memahami perintah tersebut.
4.    Motivasi belajar rendah, yaitu contoh kasus anak yang mempunyai hasil tes IQ diatas rata-rata atau rata-rata, namun prestasi belajarnya disekolah rendah. Berdasarkan suatu penelitian bahwa sangat sedikit anak yang menunjukkan prestasi yang sama dengan kecerdasannya. Pada kenyataannya kesenjangan antara prestasi dan potensi itu selalu ada. Dikatakan bahwa 14-15 % anak mengalami gejala underachiever , anak laki-laki lebih banyak mengalami hal ini bila dibandingkan dengan anak perempuan.
Apakah yang paling dibutuhkan dari anak kesulitan belajar? Motivasi. Motivasi sangatlah dibutuhkan bagi anak yang kesulitan belajar, dimana anak tidak hanya dimotivasi oleh orang lain namun oleh dirinya sendiri. Perhatan dan dukungan dari orangtua juga sangat penting untuk mengatasi anak kesulitan belajar ini. Dengan ketekunana dan kesabaran yang dilakukan oleh orang tua serta guru maka anak yang memiliki kesulitan belajar sedikit demi sedikit akan tidak kesulitan kembali.

            Selain itu guru dintuntut harus lebih peka dan lebih kreatif lagi dalam menbuatan media bahan yang diajarkan agara anak memiliki tingkat keinginan yang lebih untuk belajar kembali. Anak kesulitan belajar sebenarnya tidak bodoh, namun anak ini menginginkan cara yang berbeda dengan belajar agar mudah diserap oleh otaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar