Anak Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar pada anak akan muncul
apabila anak mengalami kesukaran dalam memahami isi buku pelajaran, membaca,
berhitung (Matematika), menulis, dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Sulit
belajar diduga disebabkan tidak berfungsinya system syaraf pusat atau
factor-faktor psikologis. Pada kasus lain, anak-anak mengalami kesulitan
belajar tidak mengalami kelainan dalam intelegensinya, karena mereka mempunyai
intelegensi di atas rata-rata, namun mempunyai kesulitan dalam pelajaran
tertentu. Kesulitan belajar banyak disebabkan oleh beberapa factor, yaitu tidak
berfungsinya saraf, gangguan penglihatan, pendengaran, gangguan persepsi,
gangguan perhatian atau maslah ingatan. Atau bisa juga kombinasi dari
factor-faktor tersebut dan factor-faktor psikologis seperti rasa bosan, marah,
sedih, jengkel, cemas dan lain-lain.
Apa penyebabnya? Selain itu masalah sulit belajar juga bisa disebabkan
anak tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal. Misalnya tidak bisa
mencatat dengan baik karena posisi duduk dikelas tidak nyaman. Ini merupakan
sebab dari factor eksternal. Sedangkan factor internal penyebab sulit belajar
adalah motivasi, sikap, minat, persepsi (cara berpikir ataupun
berpendapat), malas belajar
pada anak dan sebagainya.
Bila gangguan-gangguan tersebut tidak dapat diatasi, kemungkinan penyebabnya adalah factor khusus yaitu
adanya gangguan pada proses belajar yang semakin berat bila tidak dibantu
dengan pengajaran khusu, yaitu mengikuti privat pelajaran tertentu. Namun bila
anak memiliki gangguan perilaku atau emosi yang menimbulkan kesulitan belajar,
maka diperlukan intervensi dari ahli-ahli tertentu misal dokter anak,
psikiater, psikolog, terapis dan sebagainya. Penanganan
problem belajar sangat
membutuhkan penanganan yang serius, hati-hati serta bijaksana, dan membutuhkan
perencanaan dan bantuan serta kerjasama yang baik antara guru dengan orangtua,
serta para ahli seperti dokter, paedagog, atau psikolog agar problem dapat
diatasi sejak awal. Bagaimana anak tersebut dapat
dikategorikan anak yang kesulitan belajar? Berikut adalah contoh anak kesulitan
belajar:
1. Kesulitan membaca, yaitu kesulitan atau ketidakmampuan mengenal huruf,
anak tidak dapat menyambung suku kata, atau penglihatannya kurang baik.
2. Kesulitan belajar menghitung
(diskalkulia), yaitu kesulitan
melaksanakan tugas-tugas berhitung dan gangguan yang berhubungan dengan
pemahaman dan penerapan konsep-konsep matematika.
3. Gangguan pemusatan perhatian (rentang perhatian pendek), yaitu gangguan
perhatian yang mudah teralih dam mempunyau aktivitas fisik yang sangat tinggi,
sehingga tidak bisa memusatkan perhatian dan sulit berkonsentrasi. Gangguan
pemusatan perhatian dapat
menimbulkan kelainan tingkah laku. Misalnya sulit membedakan kanan dan kiri,
sulit memahami dan merespon tugas ganda, sulit memahami bentuk-bentuk
geometris, dan sulit menangkap instruksi karena siswa kurang konsentrasi
sehingga kurang memahami perintah tersebut.
4. Motivasi belajar rendah, yaitu contoh kasus anak yang mempunyai hasil tes IQ
diatas rata-rata atau rata-rata, namun prestasi belajarnya disekolah rendah.
Berdasarkan suatu penelitian bahwa sangat sedikit anak yang menunjukkan
prestasi yang sama dengan kecerdasannya. Pada kenyataannya kesenjangan antara
prestasi dan potensi itu selalu ada. Dikatakan bahwa 14-15 % anak mengalami
gejala underachiever , anak laki-laki lebih banyak
mengalami hal ini bila dibandingkan dengan anak perempuan.
Apakah yang paling dibutuhkan
dari anak kesulitan belajar? Motivasi. Motivasi sangatlah dibutuhkan bagi anak
yang kesulitan belajar, dimana anak tidak hanya dimotivasi oleh orang lain
namun oleh dirinya sendiri. Perhatan dan dukungan dari orangtua juga sangat
penting untuk mengatasi anak kesulitan belajar ini. Dengan ketekunana dan
kesabaran yang dilakukan oleh orang tua serta guru maka anak yang memiliki
kesulitan belajar sedikit demi sedikit akan tidak kesulitan kembali.
Selain
itu guru dintuntut harus lebih peka dan lebih kreatif lagi dalam menbuatan
media bahan yang diajarkan agara anak memiliki tingkat keinginan yang lebih
untuk belajar kembali. Anak kesulitan belajar sebenarnya tidak bodoh, namun
anak ini menginginkan cara yang berbeda dengan belajar agar mudah diserap oleh
otaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar