Sabtu, 31 Desember 2016

Penyebab Kecemasan Sosial pada Anak

Penyebab Kecemasan Sosial pada Anak

Penyebab kecemasan sosial yang terjadi pada jutaan anak di dunia perlu mendapatkan perhatian. Kecemasan sosial juga dikenal dikenal dengan istilah fobia sosial. Ada saatnya dalam hidup kita, kita semua merasakan takut dalam suatu lingkungan sosial. Namun, banyak anak yang mampu mengatasi masalah ini seiring dengan waktu. Namun pada beberapa kasus, kondisi ini begitu parah, sebagai contoh: anak tidak mampu menjawab pertanyaan dari guru sewaktu di kelas atau kesulitan berbicara dengan teman-temannya.
Anak-anak mudah dipengaruhi oleh lingkungan mereka dan mudah bereaksi terhadap lingkungannya. Studi menunjukkan bahwa kebanyakan kasus kecemasan seringkali dimulai sekitar usia 6 dan sebelum 20 tahun. Rasa ketakutan akibat terus-menerus diejek, dihina, dan gugup, khususnya dalam situasi yang asing atau sedang dievaluasi oleh orang lain, hal ini mengakibatkan konsekuensi yang serius dalam pembangunan sosial dan prestasi akademik anak. Pada beberapa kasus, jika kondisi ini tidak ditangani maka dapat berkembang menjadi gangguan psikologis yang dapat berimbas hingga dewasa.
Penyebab kecemasan sosial pada anak-anak dapat disebabkan karena peristiwa genetik atau berasal dari pengalaman dalam hidupnya. Lingkungan memainkan peran penting dalam membentuk pikiran anak-anak. Melalui pengamatan anak-anak, ada kemungkinan bahwa mereka meniru orang tua mereka dan reaksi teman-temannya. Anak yang over protektif juga mengembangkan rasa takut akan ejekan, hal ini dikombinasikan dengan ketakutan dan akhirnya mengakibatkan kecemasan di dalam dirinya. Anak-anak juga cenderung untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Kecemasan sosial juga terlihat sangat menonjol di antara anak-anak yang pernah menjadi korban kekerasan fisik dan pelecehan seksual.
Mengatasi kecemasan sosial pada anak psikologis, maka diperlukan terapi sebagai cara mengatasi kecemasan sosial . Penanganan terapi yang tepat, orang tua dan anggota keluarga lainnya akan dapat membantu anak-anak dalam mengatasi rasa takut mereka. Orang tua juga memainkan peran penting dalam menanamkan rasa percaya diri. Memuji anak di depan orang lain, mendorong dia, meminimalkan resiko akan kegagalan, memberikan cinta dan dukungan, memberikan motivasi, hal-hal ini akan membantu mereka mengatasi rasa takut dan malu berada di muka umum. melakukan apa yang orang tua tidak dapat lakukan. Guru dapat memberikan sebuah ketegasan dan menanamkan keyakinan pada anak-anak secara positif. Namun, guru juga harus dibekali dengan pengetahuan dan solusi untuk dapat menangani masalah kecemasan sosial pada siswa. Mereka harus mendorong muridnya dengan melibatkan murid dalam kelompok dan kegiatan. Kegiatan dalam kerjasama tim biasanya akan membantu mengatasi hal ini. untuk mengatasi fobia sosial ini. Terapi perilaku kognitif juga banyak digunakan untuk mengobati kondisi ini. Terapi juga dapat membantu anak-anak untuk mengatasi stres yang didapat melalui teknik relaksasi dan latihan pernafasan.

Perubahan gaya hidup tertentu juga akan membawa nuansa positif dan kesehatan. Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup dan makanan bergizi yang sehat. Batasi asupan kafein dan minuman soda. Hindari berteriak di depan anak dan tidak mengekspos mereka terhadap lingkungan yang keras. Kecemasan sosial pada orang dewasa atau anak-anak bukanlah suatu penyakit. Meski begitu, kombinasi dari obat-obatan, perubahan gaya hidup, terapi, dukungan emosional, dan motivasi pasti akan membantu memaksimalkan potensi mereka untuk dapat mengatasi fobia sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar