Penyebab
Kecemasan Sosial pada Anak
Penyebab kecemasan sosial yang
terjadi pada jutaan anak di dunia perlu mendapatkan perhatian. Kecemasan sosial
juga dikenal dikenal dengan istilah fobia sosial. Ada saatnya dalam hidup kita,
kita semua merasakan takut dalam suatu lingkungan sosial. Namun, banyak anak
yang mampu mengatasi masalah ini seiring dengan waktu. Namun pada beberapa
kasus, kondisi ini begitu parah, sebagai contoh: anak tidak mampu menjawab
pertanyaan dari guru sewaktu di kelas atau kesulitan berbicara dengan
teman-temannya.
Anak-anak mudah dipengaruhi oleh
lingkungan mereka dan mudah bereaksi terhadap lingkungannya. Studi menunjukkan
bahwa kebanyakan kasus kecemasan seringkali dimulai sekitar usia 6 dan sebelum
20 tahun. Rasa ketakutan akibat terus-menerus diejek, dihina, dan gugup,
khususnya dalam situasi yang asing atau sedang dievaluasi oleh orang lain, hal
ini mengakibatkan konsekuensi yang serius dalam pembangunan sosial dan prestasi
akademik anak. Pada beberapa kasus, jika kondisi ini tidak ditangani maka dapat
berkembang menjadi gangguan psikologis yang dapat berimbas hingga dewasa.
Penyebab kecemasan sosial pada
anak-anak dapat disebabkan karena peristiwa genetik atau berasal dari
pengalaman dalam hidupnya. Lingkungan memainkan peran penting dalam membentuk
pikiran anak-anak. Melalui pengamatan anak-anak, ada kemungkinan bahwa mereka
meniru orang tua mereka dan reaksi teman-temannya. Anak yang over protektif
juga mengembangkan rasa takut akan ejekan, hal ini dikombinasikan dengan
ketakutan dan akhirnya mengakibatkan kecemasan di dalam dirinya. Anak-anak juga
cenderung untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Kecemasan sosial juga
terlihat sangat menonjol di antara anak-anak yang pernah menjadi korban
kekerasan fisik dan pelecehan seksual.
Mengatasi kecemasan sosial pada anak
psikologis, maka diperlukan terapi sebagai cara mengatasi kecemasan sosial .
Penanganan terapi yang tepat, orang tua dan anggota keluarga lainnya akan dapat
membantu anak-anak dalam mengatasi rasa takut mereka. Orang tua juga memainkan
peran penting dalam menanamkan rasa percaya diri. Memuji anak di depan orang
lain, mendorong dia, meminimalkan resiko akan kegagalan, memberikan cinta dan
dukungan, memberikan motivasi, hal-hal ini akan membantu mereka mengatasi rasa
takut dan malu berada di muka umum. melakukan apa yang orang tua tidak dapat
lakukan. Guru dapat memberikan sebuah ketegasan dan menanamkan keyakinan pada
anak-anak secara positif. Namun, guru juga harus dibekali dengan pengetahuan
dan solusi untuk dapat menangani masalah kecemasan sosial pada siswa. Mereka
harus mendorong muridnya dengan melibatkan murid dalam kelompok dan kegiatan.
Kegiatan dalam kerjasama tim biasanya akan membantu mengatasi hal ini. untuk
mengatasi fobia sosial ini. Terapi perilaku kognitif juga banyak digunakan
untuk mengobati kondisi ini. Terapi juga dapat membantu anak-anak untuk
mengatasi stres yang didapat melalui teknik relaksasi dan latihan pernafasan.
Perubahan gaya hidup tertentu juga
akan membawa nuansa positif dan kesehatan. Pastikan anak mendapatkan tidur yang
cukup dan makanan bergizi yang sehat. Batasi asupan kafein dan minuman soda.
Hindari berteriak di depan anak dan tidak mengekspos mereka terhadap lingkungan
yang keras. Kecemasan sosial pada orang dewasa atau anak-anak bukanlah suatu
penyakit. Meski begitu, kombinasi dari obat-obatan, perubahan gaya hidup,
terapi, dukungan emosional, dan motivasi pasti akan membantu memaksimalkan
potensi mereka untuk dapat mengatasi fobia sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar