Sabtu, 31 Desember 2016

Mengapa Wanita Sering Marah-Marah Saat Menstruasi?

Mengapa Wanita Sering Marah-Marah Saat Menstruasi?

Menstruasi adalah hal yang terjadi pada wanita setiap bulan. Datangnya menstruasi membawa perubahan baik pada fisik maupun psikis. Gejala fisik yang dirasakan wanita saat menjelang dan ketika menstruasi di antaranya yaitu kembung, rasa kencang dan nyeri di payudara, sulit buang air besar atau diare, sakit kepala, sensitif terhadap suara dan sinar, serta rasa ingin makan terus. Adapun gejala psikisnya yaitu rasa bingung, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, sedih dan putus asa, tegang ataupun cemas, kehilangan ataupun peningkatan libido, mood yang berubah-ubah, perasaan bersalah atau tidak percaya diri dan gangguan tidur (bisa berlebihan atau sulit tidur).
Wanita yang sedang mengalami menstruasi cenderung lebih sensitif. Jika dalam keseharian wanita akan mengungkapkan kemarahannya pada hal yang jelas, berbeda dengan wanita yang sedang menstruasi, kemarahan ini akan muncul tanpa sebab dan tak jarang akan menjadi berlipat lagi. Kenapa wanita menjadi marah tiba-tiba ketika menstruasi? Apa penyebabnya?
Beberapa peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat baru-baru ini merilis hasil penelitian mereka yang menjawab pertanyaan mengapa wanita mudah marah menjelang menstruasi. Penyebab ketidakstabilan suasana hati ini ternyata bukanlah hormon, melainkan terjadinya respon sel otak yang disebut reseptor GABA. Fungsi sel GABA pada otak adalah untuk membatasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan stres dan kecemasan. Pada wanita yang menderita PMDD, hormon progesteron akan mengubah bentuk reseptor GABA pada otak kecil. Perubahan bentuk yang terjadi saat menjelang menstruasi ini membuat sel GABA akan sulit mengontrol perasaan cemas dan stres.
Adapun penelitian ini di lakukan dengan memindai otak wanita yang menderita Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). PMDD yaitu jenis gangguan disforik pramenstruasi. Gejala pada PMDD lebih parah dibandingkan dengan wanita yang mengalami Premenstrual Syndrome (PMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan PMDD mengalami peningkatan aktivitas di otak kecil. Peningkatan yang tinggi ini menunjukkan kondisi emosi yang semakin buruk. Seorang ginekolog di Royal North Shore Hospital, Sydney, Australia, Suzanne Abraham, menjelaskan bahwa meski pemindaian hanya dilakukan kepada wanita dengan PMDD, studi ini cukup mewakili kondisi wanita secara umum.
Maka berahti-hatilah kepada wanita yang sedang menstruasi karena ketidakstabilan dan mudah stress ini wanita sering marah-marah saat menstruasi. Wanita pada masa ini akan cenderung senditif. Lebih baik menghindarlah, hehe.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar